Kirim tim ke Singapura, Tito minta Novel buktikan Jenderal terlibat

https://pusatjudionline99.blogspot.com/
Berita Indonesia Terpercaya - Berita Hot - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, dirinya telah memantau pernyataan dari Novel Baswedan kepada media asing. Karena penyidik KPK itu menyatakan ada petinggi Polri yang ikut terlibat atas penyerangan dirinya.

Tito mengatakan, pihaknya akan mendatangi KPK untuk berkoordinasi terkait kasus tersebut. Rencananya pertemuan tersebut akan dilakukan pada Senin, 19 Juni 2017 besok.

"Saya sudah monitor juga pernyataan itu, prinsip kita tentu kita akan dalami tapi mungkin nanti kita akan koordinasikan dengan KPK dan mungkin Senin kita akan ke KPK ," katanya di Mabes Polri, Jumat (16/6).

Dia mengungkapkan, ada dua hal yang akan dibahas dalam pertemuannya dengan KPK nanti. Salah satunya adalah mengenai pernyataan Novel di laman salah satu media asing.

Situsjudi.logdown,Agen Remi9,linkedin,Edublog,Bandar Samgong,Situsonline99,BandarPoker,Situsjudi.logdown,linkedin,Remi9 Online,Geschool,Samgong Remi9,Pusatonline,Agen BandarQ,Situsjudi.logdown,Agen Capsa,linkedin,BandarQ,Bandar Domino99,Bandar Remi9

"Ada dua hal ya, pertama koordinasi pengembangan penyidikan kasus Novel dan yang kedua adalah mengenai pernyataan itu," ujarnya.

Lebih jauh, menurut mantan Kapolda Metro Jaya ini, pihaknya akan mengirimkan tim untuk menemui Novel di Singapura. Bahkan dengan tegas, Tito ingin memastikan kebenaran dari ucapan Novel tersebut.

"Nanti kita akan mengirimkan tim ke saudara Novel, yang dimaksudkan dia kalau ada oknum Jenderal yang mana, dan buktinya apa? itu yang penting," tuturnya.

Tito memastikan, pihaknya akan terbuka jika memang ditemukan indikasi pejabat tinggi Polri ikut terlibat dalam kasus tersebut.

"Sebut namanya siapa? Buktinya apa? Kalau ada buktinya, kita akan proses dan kita akan terbuka untuk itu," tegasnya.

Namun, Dia menyayangkan jika ternyata pernyataan Novel tersebut tidak memiliki bukti akan berdampak buruk. Salah satunya adalah tumbuhnya rasa tidak saling percaya antar masing-masing anggota Polri.

"Kalau tidak terbukti itu yang saya sayangkan nanti institusi Kepolisian bisa negatif dan di dalam institusi pun bisa saling curiga mencurigai, nah itu yang saya tidak mau," tutupnya.

Sebelumnya, Novel Baswedan buka suara. Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan, adanya keterlibatan seorang jenderal polisi dalam peristiwa penyiraman air keras yang menimpanya.

Hal itu ia ungkapkan setelah dua bulan lebih penyelidikan tak juga menemukan titik terang. Novel buka suara kepada awak media majalah TIME di Singapura.

"Saya mendapat informasi bahwa ada seorang jenderal polisi--berpangkat tinggi--terlibat. Awalnya saya katakan informasi itu tidak benar. Tapi sekarang setelah berjalan dua bulan dan kasus ini belum juga terpecahkan, saya bilang (kepada orang yang menduga polisi terlibat) bahwa rasanya informasi itu benar," ujar Novel, seperti dilansir Time, Selasa (13/6).


berita aktual, berita indonesia, berita news, Berita olahraga, berita pagi, berita top, berita update

Sumber : Merdeka.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini